Soft Launching
Risalatuna Tangerang
Ahad, 24 September 2023
Pk. 08.00 s.d. 11.10 WIB
Tempat: Gedung Sekolah Qur’an Risalatuna, Kreo.
Jalan Chairil Anwar GG H. Rokib I, RT.1, RW.06, Kreo, Larangan, Tangerang
Tema: Dengan Syafa’at Al Qur’an bersama Keluarga Berkumpul di Syurga
Pembukaan oleh MC
Tasmi oleh Muadz kelas 6 SQR, yang mentasmikan juz 4 Q. S. 133 s.d. 143.
Pemutaran video Risalatuna dengan narator yaitu Ustadz Irfan Abu Faqih.
Yayasan Risalatuna membawahi Lembaga Bimbingan Qur’an (LBQ), Sekolah Al Qur’an Risalatuna (SQR) dan Risalatuna Peduli.
Agar lebih bermanfaat bagi ummat.
Dalam video 1995, Ustadz Pratikno menyampaikan peserta aktif 500 orang tiap angkatannya. Guru-guru Al Qur’an berada di bawah pengawasan K.H. Efendi Anwar, Lc, Al Hafidz.
Bersama Al Qur’an lebih bahagia.
SQR berdiri sejak 2018.
Telah meluluskan satu angkatan, sebanyak 4 siswa.
Kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum mandiri dengan muatan Al Qur’an 80 % dan 20% kurikulum kedinasan.
Kantor Pusat: Kebon Mangga, Kebayoran Lama
Sambutan oleh Ketua Yayasan Risalatuna
Ustadz Ramdhani, S.Sos. I.
Dalam sambutannya, Ustadz Ramdhani menyampaikan terima kasih kepada Saudara/i, yang telah memenuhi undangan. Merupakan suatu kebahagiaan bisa bertemu dengan para waqif dan para donatur atas segenap dukungan dalam pembangunan pesantren Risalatuna.
Mewakili yayasan, menyampaikan bahwa di tanah seluas 350 meter², untuk SQR dan pesantren Qur’an Risalatuna.
SQR mengacu pada PKBM. Setingkat SD Ibtidaiyah dari 7 sampai 12 tahun. Targetnya yaitu 10 juz.
Pesantren Al Qur’an yang merupakan program dengan jumlah terbatas sebanyak 10 santri, dengan target 30 juz, guna pembibitan guru Al Qur’an.
Akan diberikan tempat untuk magang, di lembaga ini atau tempat lainnya. Selain memiliki hafalan, juga bisa mengajarkan Al Qur’an.
Progress pembangunan lantai 1 dan 2 sudah selesai. Area lantai 1 untuk area kantor, area lantai 2 untuk ruang belajar. Area 3 masih dalam proses.
Ustadz Ramdhani juga meminta maaf apabila ada kekurangan dalam penyambutan dan lainnya.
MC menyampaikan upaya pelebaran dakwah Qur’an dengan adanya gedung kedua ini, merupakan bagian dari wakaf keluarga H. Zenih (muwaqif).
Taujih Robbani dari salah satu pengajar
Q. S. Al Insan Ustadz Iskandar Zulkarnain Al Hafidz, 31 ayat.
MC menyampaikan makna keluarga
Q. S. At-Tur ayat 21
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنَٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ ۚ كُلُّ ٱمْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Wallażīna āmanụ wattaba’at-hum żurriyyatuhum biīmānin alḥaqnā bihim żurriyyatahum wa mā alatnāhum min ‘amalihim min syaī, kullumriim bimā kasaba rahīn
Artinya: Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.
Konsep keluarga sebagaimana dalam Q.S. At Tahrim ayat 6
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
yā ayyuhallażīna āmanụ qū anfusakum wa ahlīkum nāraw wa qụduhan-nāsu wal-ḥijāratu ‘alaihā malāikatun gilāẓun syidādul lā ya’ṣụnallāha mā amarahum wa yaf’alụna mā yu`marụn
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
MC memaparkan mengenai kisah inspiratif keluar dan sosok inspiratif yang senantiasa terpaut dengan Al Qur’an.
Sekeluarga menjadi qori internasional.
H. Fadhlan Zainuddin, S.Pd.I. Berhasil Mendidik 6 Anaknya Jadi Qori Qoriah.
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah ini, sangat tepat disebutkan untuk Al-Ustad, Drs. H Fadhlan Zainuddin, S Pd.I., penduduk Jln.Yos Sudarso Km.9,5 Kelurahan Mabar Lingk.2 N0.97, yang tercatat sebagai qori nasional dan internasional. Prestasinya dicatat sebagai qori terbaik MTQ Asia Tenggara di Thailand tahun 1993. Peraih Qori terbaik MTQ Internasional di Teheran Iran tahun 2003.
Pernah juga menjadi Qori undangan Haflah Alquran Internasional di Turki, Iran, Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Berhasil menjadi qori hingga Internasional, ternyata enam anaknya juga mengikuti jejaknya.
Umi Hannah pengasuh pesantren Lirboyo, usia 50 tahun, tetap berusaha menjadi penghafal Al-Quran. Sambil beraktivitas terus murojaah.
Sosok Ibu Wirianingsih, politikus PKS. Mampu mendidik 11 anak menjadi hafidz. Teladan dan inspirasi bagi keluarga Indonesia.
Q.S. Fathir ayat 29 sampai 30
{إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30) }
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
Allah SWT. menceritakan tentang hamba-hamba-Nya yang beriman, yaitu orang-orang yang membaca Kitab-Nya dan beriman kepadanya serta mengamalkan isi yang terkandung di dalamnya, antara lain mendirikan salat dan menginfakkan sebagian dari apa yang diberikan oleh Allah kepada mereka di waktu-waktu yang telah ditetapkan, baik malam ataupun siang hari, baik sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan.
Berusaha untuk menjadi orang yang senantiasa terhubung dengan Al Qur’an.
Caranya, pertama untuk mencapainya, harus berdoa.
Doa ketika khatam Qur’an
اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ وَاجْعَلْهُ لِي إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًى وَرَحْمَةً، اللَّهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نُسِّيتُ وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لِي حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ
Allahummarhamni bil qur’an. Waj’alhu lii imaman wa nuran wa hudan wa rahmah. Allhumma dzakkirni minhu maa nasiitu wa ‘allimnii minhu maa jahiltu warzuqnii tilawatahu aana-allaili wa’atraafan nahaar waj’alhu lii hujjatan yaa rabbal ‘alamiin.
Artinya: “Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Qur’an. Jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah aku atas apa yang belum aku ketahui darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan siang. Jadikanlah ia sebagai pembelaku, wahai Tuhan semesta alam.”
Kedua, sungguh-sungguh.
Niat ikhlas, mujahadah, Istiqomah dalam belajar Al Qur’an dan tidak ada kata terlambat.
Ketiga, menjadi fasilitator dakwah Al Qur’an.
Q. S. An Nahl ayat 97
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Q. S. Ali Imran ayat 92
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.
MC mengajak dan memandu berdonasi melalui Risalatunapeduli.com
Doa dipandu oleh Ustadz Dr. Ridwan Suhardi, Lc.
Kajian bersama K.H. Efendi Anwar Ketua Lajang Metode Ustmani dan Badan Tahfidz Qur’an Al Qur’an Internasional perwakilan Indonesia.
Jadikanlah Al Qur’an menjadi sumber kebahagiaan hati kita.
Kita mungkin sudah merasakan bahwa dengan Al Qur’an kita lebih bahagia.
Di alam kubur dan hari kiamat lebih bahagia, dan puncaknya jika kita dimasukkan ke dalam syurganya Alloh.
Terus bahagia bersama Al Qur’an.
Tema hari ini, Dengan Syafa’at Al Qur’an bersama Keluarga Berkumpul di Syurga.
Di antara tempat berkumpul keluarga yaitu suasana yang membahagiakan.
Semua acara keluarga sangat membahagiakan.
Acara keluarga perlu direncakan, agar lebih sempurna kebahagiaannya di Syurga, dannitu bisa dicapai dengan syafaat Al Qur’an.
Ada 5 pembahasan dalam kajian ini, yaitu: dalil Al Qur’an, contoh, syarat, langkah-langkah dan motivasi serta renungan.
Q. S ke-13 Ar Ra’du ayat 23
QS. Ar-Ra’d Ayat 23
جَنّٰتُ عَدۡنٍ يَّدۡخُلُوۡنَهَا وَمَنۡ صَلَحَ مِنۡ اٰبَآٮِٕهِمۡ وَاَزۡوَاجِهِمۡ وَذُرِّيّٰتِهِمۡ ۖ وَالۡمَلٰٓٮِٕكَةُ يَدۡخُلُوۡنَ عَلَيۡهِمۡ مِّنۡ كُلِّ بَابٍۚ
jannaatu ‘adiny yadkhu luunahaa wa man salaha min aabaaa’ihim wa man salaha min aabaaa’ihim wa azwaajihim wa zurriyyaatihim walmalaaa’i katu yadkhuluuna ‘alaihim min kulli baab
(yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang shalih dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.
Q. S. 40 Ghafir ayat 8
Para malaikat berdoa.
QS. Ghafir Ayat 8
رَبَّنَا وَاَدۡخِلۡهُمۡ جَنّٰتِ عَدۡنِ اۨلَّتِىۡ وَعَدْتَّهُمۡ وَمَنۡ صَلَحَ مِنۡ اٰبَآٮِٕهِمۡ وَاَزۡوَاجِهِمۡ وَذُرِّيّٰتِهِمۡ ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ
Rabbannaa wa adkhilhum Jannaati ‘adninil latii wa’attahum wa man salaha min aabaaa’ihim wa azwaajihim wa zurriyyaatihim; innaka Antal ‘Aziizul Hakiim
Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang shalih di antara nenek moyang mereka, istri-istri, dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Maha perkasa, Maha bijaksana.
Selanjutnya,
Q. S. 52 At-Tur Ayat 21
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنَٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ ۚ كُلُّ ٱمْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Wallażīna āmanụ wattaba’at-hum żurriyyatuhum biīmānin alḥaqnā bihim żurriyyatahum wa mā alatnāhum min ‘amalihim min syaī, kullumriim bimā kasaba rahīn
Artinya: Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.
Q. S. 52 At Tur ayat 25
وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَآءَلُونَ
Arab-Latin: Wa aqbala ba’ḍuhum ‘alā ba’ḍiy yatasāalụn
Artinya: Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya.
Q. S 52 At Tur ayat 26
قَالُوْٓا اِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِيْٓ اَهْلِنَا مُشْفِقِيْنَ 26
26. Mereka berkata, “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab).
Pesta di dunia ceria, tetapi seringkali menimbulkan dosa. Namun, di syurga tidak demikian.
Kunci sukses bisa masuk syurga bersama keluarga yaitu karena waktu di tengah dunia, saling mengingatkan untuk senantiasa bertakwa kepada Alloh, senantiasa kebersamaan bersama Al Qur’an dan menjadi perekat bersama keluarga sehingga senantiasa selalu berusaha dekat dengan Alloh.
Q.S. 52 At Tur ayat 27
فَمَنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا وَوَقٰىنَا عَذَابَ السَّمُوْمِ 27
27. Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka.
Berikutnya,
Q. S. Al Insan ayat 19
وَيَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۚ اِذَا رَاَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَّنْثُوْرًا19
19. Dan mereka dikelilingi oleh para pemuda yang tetap muda. Apabila kamu melihatnya, akan kamu kira mereka, mutiara yang bertaburan.
Suatu renungan bahwa kita sepakat menjaga anak kita dari pengaruh negatif.
At Taghabun ayat 14 -15
فَٱحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِن تَعْفُوا۟ وَتَصْفَحُوا۟ وَتَغْفِرُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
إِنَّمَآ أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَٰدُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَٱللَّهُ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌ
Artinya: “Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.”
Q. S. Abasa ayat 34 sampai 37.
Ayat 34
يَوْمَ يَفِرُّ ٱلْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ
pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,
«يوم يفر المرء من أخيه».
(Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya.)
Ayat 35
وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِ
dari ibu dan bapaknya,
«وأمه وأبيه».
(Dari ibu dan bapaknya.)
Ayat 36
وَصَٰحِبَتِهِۦ وَبَنِيهِ
dari istri dan anak-anaknya.
«وصاحبته» زوجته «وبنيه» يوم بدل من إذا، وجوابها دل عليه.
(Dari teman hidupnya) yakni istrinya (dan anak-anaknya) lafal Yauma merupakan Badal dari lafal Idzaa, sebagai Jawabnya disimpulkan dari berikut ini.
Ayat 37
لِكُلِّ ٱمْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ
Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.
«لكل امرىءٍ منهم يومئذ شأن يغنيه» حال يشغله عن شأن غيره، أي اشتغل كل واحد بنفسه.
(Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya) yakni keadaan yang membuatnya tidak mengindahkan hal-hal lainnya, atau dengan kata lain setiap orang pada hari itu sibuk dengan urusannya masing-masing.
Kalau orang beriman amalnya kurang, namun ketika dia amalnya kurang,namun bersahabat dengan Al Qur’an maka Al Qur’an akan memberi syafaat.
Surga bertingkat-tingkat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ أُرَاهُ فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
Di surga itu terdapat seratus tingkatan, Allah menyediakannya untuk para mujahid di jalan Allah, jarak antara keduanya seperti antara langit dan bumi. Karena itu, jika kalian meminta kepada Allah, mintalah Firdaus, karena sungguh dia adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi. Di atasnya ada Arsy Sang Maha Pengasih, dan darinya sumber sungai-sungai surga.” (HR. Bukhari 2790 & Ibnu Hibban 4611).
Naik tingkat dengan Al Qur’an
الله صلى الله عليه وسلم : ( يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ : اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ ، كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا ، فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا ) .
Dari Abdulloh bin umar rodhiyallohu anhuma berkata:
Rasululloh shollllohu alaihi wasallam bersabda: “Dikatakan kepada Shahibul Quran (di akhirat): “Bacalah Al-Quran dan naiklah (ke surga) serta tartilkanlah (bacaanmu) sebagai mana engkau tartilkan sewaktu di dunia. Sesungguhnya kedudukan dan tempat tinggalmu (di surga) berdasarkan akhir ayat yang engkau baca”.
(HR. Imam Tirmidzi dan Abu Dawud).
Dengan segala keterbatasan kita sebagai Al Qur’an, kita harus berdekatan dengan Al Qur’an.
Putra putri kita lebih berpotensi lebih dekat dengan Al Qur’an.
Yang penting yaitu bersahabat dengan Al Qur’an.
Syarat mendapat syafaat Al Qur’an yaitu:
1. Beriman Q. S At Tur ayat 21
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنَٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ ۚ كُلُّ ٱمْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Wallażīna āmanụ wattaba’at-hum żurriyyatuhum biīmānin alḥaqnā bihim żurriyyatahum wa mā alatnāhum min ‘amalihim min syaī, kullumri`im bimā kasaba rahīn
Artinya: Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.
2. Sholeh Q.S. 13 ayat 23
جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍۚ 23
23. (yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu
3. Bersahabat dengan Al Qur’an (Hadist Syafa’at Al Qur’an) untuk menjaga keimanan dan kesalehan.
Jadi, tiga syarat ini penting untuk menjadikan nikmat yang paling mahal yang perlu kita jaga dan syukuri, agar kita menjadi bahagia di dunia serta kita merencanakan kebahagiaan kita di akhirat.
Langkah-langkah
1. Bekerjasama dengan slanggota keluarga.
Taawun yang terbaik adalah dengan keluarga.kerjasama terbaik dengan keluarga.
Q. S. Al Maidah ayat 2
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَاۤىِٕدَ وَلَآ اٰۤمِّيْنَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۗوَاِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوْا ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْۘا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
2. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala’id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.
2. Menjadi teladan dalam kesalehan.
Kuncinya orangtuanya harus shalih.
Al Kahfi ayat 82
وَاَمَّا الۡجِدَارُ فَكَانَ لِغُلٰمَيۡنِ يَتِيۡمَيۡنِ فِى الۡمَدِيۡنَةِ وَكَانَ تَحۡتَهٗ كَنۡزٌ لَّهُمَا وَكَانَ اَبُوۡهُمَا صَالِحًـا ۚ فَاَرَادَ رَبُّكَ اَنۡ يَّبۡلُغَاۤ اَشُدَّهُمَا وَيَسۡتَخۡرِجَا كَنۡزَهُمَا ۖ رَحۡمَةً مِّنۡ رَّبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلۡتُهٗ عَنۡ اَمۡرِىۡ ؕ ذٰ لِكَ تَاۡوِيۡلُ مَا لَمۡ تَسۡطِعْ عَّلَيۡهِ صَبۡرًا
Wa ammal-jidaru fa kana ligulamaini yatimaini fil-madinati wa kana tahtahu kanzul lahuma wa kana abuhuma saliha(n), fa arada rabbuka ay yabluga asyuddahuma wa yastakhrija kanzahuma rahmatam mir rabbik(a), wa ma fa’altuhu ‘an amri, zalika ta’wilu ma lam tasti’ ‘alaihi sabra
Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang shalih. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya.”
3. Memastikan budaya bersahabat dengan Al Qur’an sebagaimana budaya bersekolah, bekerja, berolahraga, gosok gigi dan lain-lain.
Kita perlu menjadikan budaya berdekatan, berinteraksi dengan Al Qur’an adalah budaya.
Renungan
Semangat kita hari ini terus kita jaga. Kita menghafal Al Qur’an ingin memberikan mahkota bagi kedua orangtua kita.
Kalau kita mau membeli kawasan elit dan strategis, Firdaus tadi, Lita tidak perlu membeli seperti membeli Ferarri.
Peluang untuk menjadi Ahlul Qur’an terbuka untuk putra putri kita.
Sesungguhnya Alloh memiliki keluarga dari kalangan manusia
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah berkata kepada para sahabat:
إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ
“Sesungguhnya Allah memiliki keluarga di kalangan manusia”
maka berkatalah para sahabat: “Siapakah mereka Ya Rasulullah?”
Maka jawabannya adalah:
هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ، أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ
“Mereka adalah ahli Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang khusus bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Saudara-saudara sekalian yang mudah-mudahan kita semua dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan bahwa diriNya memiliki keluarga di bumi ini, yaitu mereka adalah ahlul Qur’an.
Siapakah ahlul Qur’an itu? Para ulama menyebutkan ahlul Qur’an adalah orang yang memiliki inayah (perhatian) terhadap Al-Qur’an.
(H. R. Abu Daud).
Baarokallohu fiikum.
Doa kafaratul majelis
سُبْحَانَكَاللَّهُمَّوَبِحَمْدِكَ،أَشْهَدُأَنْلاَإِلَـٰهَإِلاَّأَنْتَ،أَسْتَغْفِرُكَ،وَأَتُوْبُإِلَيْكَ
Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik.
Artinya, “Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertobat kepada-Mu.”